Rabu, 19 September 2018

Misbakhun: Saya Harap KPK Mempunyai Keberanian Usut Tuntas Kasus Century

Anggota DPR Komisi XI DPR Fraksi Golkar Mukhamad Misbakhun saat menjadi pembicara dalam diskusi di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (14/5). Dalam diskusi ini membahas tema "Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi No. 63/PUU-XV/2017 terhadap Kuasa Wajib Pajak”. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan bahwa kewenangan untuk menerima kuasa wajib pajak tak lagi menjadi otoritas konsultan pajak. Hal ini berdasarkan putusan dengan permohonan perkara No.63/PUU-XV/2017 tersebut, kini siapapun, termasuk pengacara, bisa menjadi kuasa dari wajib pajak asalkan memahami persoalan terkait perpajakan | AKURAT.CO

Masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan munculnya artikel yang berisi tentang hasil-hasil investigasi tentang kasus dibalik Bank Century hingga mengganti namanya menjadi Bank Mutiara yang saat ini diasuh oleh J-Trust Bank oleh laman berita Asia Sentinel pada Senin (11/9) lalu.

Dalam hasil investigasi, terungkap adanya dugaan konspirasi pencurian uang negara di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Media tersebut menyebutkan bahwa peristiwa itu sebagai “pencurian kleptokratis terbesar dalam sejarah Indonesia”.

Artikel yang dibuat oleh John Berthelsen yang sekaligus Pendiri dari Asia Sentinel itu menyeret sebanyak 30 nama pejabat dalam skema pencurian akbar tersebut, salah satunya adalah Presiden Indonesia ke - 6 yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Terkait kasus itu, Politikus Mukhammad Misbakhun turut ambil komentar melalui akun medsosnya.

Pejuang perpajakan tersebut terpantau AKURAT.CO pada Kamis (13/9) melalui linimasa twiternya @MMisbakhun menuliskan,

Semoga @KPK_RI masih punya keberanian untuk melanjutkan kasus Bailout Bank Century yg saat ini terhenti hanya pd kasus Pak Budi Mulya. Fakta yg diungkap oleh @asiasentinel makin menguatkan teori konspirasi spt dugaan awal Tim 9 Inisiator Hak Angket DPR. Gusti Ora Sare. https://t.co/wHugRTcpQe
— M.Misbakhun (@MMisbakhun) September 12, 2018
Laporan yang berjudul "Indonesia's SBY Government: `Vast Criminal Conspiracy" yang ditulis John Berthelsen itu menyebutkan bahwa ada keterkaitan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan kasus Bank Century yang mencuri sebanyak 12 miliar dolar AS dari para pembayar pajak, dan mencucinya melalui bank-bank internasional. 

Mukhamad Misbakhun yang juga politisi Partai Golkar lanjut mencuitkan,

Pihak Partai Demokrat langsung bereaksi dan segera membantah tuduhan yang disematkan pada Ketua Umumnya ini. Melalui Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Ferdinand Hutahaean, Demokrat menyatakan bahwa semua yang dituliskan di situ tidak lebih dari sebuah halusinasi yang buruk.
"Mengarang sebuah cerita dengan kisah-kisah fiktif yang diolah seolah kebenaran," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu (12/9).
Menyoal laporan tersebut, Ferdinand mengatakan tidak ada satupun kaitan Bank Century dengan SBY, Demokrat maupun kader Demokrat.
Ferdinand juga menegaskan, Robert Tantular selaku pemilik Century juga tidak dikenal oleh SBY sehingga semua yang disampaikan Asia Sentinel adalah fitnah dan omong kosong.

Sumber : Akurat.co

Perseteruan Misbakhun dan Andi Arief, Hingga Munculnya Kembali Kasus Century

Anggota komisi XI Fraksi Golkar Mukhamad Misbakhun saat menjadi pembicara dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Nusantara III, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2019). Dalam diskusi ini membahas tema "Pelemahan Rupiah: Dampak dan Solusinya". | AKURAT.CO

Kembali munculnya berita skandal pencurian uang melalui Bank Century di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah media daring Asia Sentinel mengungkap adanya konspirasi pencurian uang negara hingga USD 12 miliar tersebut.

Dengan adanya artikel yang ditulis John Berthelsen sekaligus pendiri Asia Sentinel, membuat politikus Golkar Mukhammad Misbakhun diserang oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi AriefDia menuding Misbakhun ada di belakang berita media asing, Asia Sentinel.
Misbakhun pun menegaskan tulisan di Asia Sentinel tidak sepenuhnya baru, karena sudah menjadi temuan audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Pansus Angket DPR 2009-2014.
Sementara itu, terkait pihak yang mengkaitkan kasus Century dengan dirinyaMisbakhun menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak terkait dengan kasus Century sesuai hasil putusan pada tingkat  Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung.
“Saya bebas murni pada tahun 2012. Di putusan PK tersebut, sangat jelas dibatalkan semua putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Kasasi sehingga semua putusan yang menghukum saya di batalkan dan nama baik saya sudah direhabilitasi lewat putusan pengadilan tingkat PK tersebut,” kata Misbakhun dalam ketarangan yang diterima AKURAT.CO, Kamis (13/9).
Pria kelahiran Pasuruan ini menegaskan, dalam kasus penahanannya dulu oleh kepolisian bukan karena kasus Bank Century.
“Silakan lihat dokumen surat perintah penahanan saya oleh penyidik Bareskrim Polri jelas tertulis bahwa penahanan saya karena melawan SBY’. Jadi tidak ada kaitannya dengan dokumen fiktif yang dituduhkan,” pungkasnya.
Bagi Anggota Komisi XI DPR ini, politik adalah ladang perjuangannyaSehingga, dia pun mendorong KPK supaya mengusut tuntas kasus Century ini dan tidak berhenti hanya di kasus Budi Mulya saja.
Dalang kasus Century ini harus diungkap tuntas karena semua dokumen (hasil audit investigasi BPK, audit perhitungan kerugian negara, laporan Pansus Hak Angket Century DPR RI, dan putusan kasus Budi Mulya) mengarah pada dugaan keterlibatan presiden SBY yang ternyata mengetahui proses bailout yang melanggar hukum tersebut,” tegas Misbakhun.
Disisi lain, Misbakhun mengaku konsisten mengkritik dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan SBY kala itu, mulai dari kasus bailout Bank Century, sampai ketika SBY sibuk mempromosikan AHY.
Menurut pandangan saya kebijakan-kebijakan itu akan berimplikasi kepada rakyat Indonesia dan kepada negeri ini. Maka saya memberikan kritik, itu bagian dari dialektika demokrasi yang wajar,” tuturnya.
Baginya, kerikil perjuangan politik, mungkin bukan masalah kasus Century, bukan saya, atau bisa jadi mereka butuh panggung saja. Biarkan saja, lebih baik dan lebih mending saya memikirkan hal-hal lain yang lebih baik dan produktif.
Jadi, saya tidak ada masalah dengan kasus Century dan Pak SBY kalau mereka masih ada masalah itu kan baper saja. Mereka kan cuma mau mengalihkan perhatian saja supaya tidak disorot, tidak disalahkan, atas kegagalan-kegagalan partai dan rezim dalam mengambil kebijakan selama ini.
Mereka tidak mau dibilang sebagai partai dan rezim bermasalah saja. Namanya memutarbalikkan fakta, mengingkari kenyataan,” tutupnya.

Sumber : Akurat.co

Beredar Undangan Berkop RSCC, M. Misbakhun Merasa Menjadi Sasaran Hoaks

Undangan hoaks untuk Peliputan/Release yang dilkeluarkan oleh Ratna Sarumpaet Crisis Center (RSCC) bertanggal 16 September 2018 yang dikirimkan melalui Whatsapp Group | ISTIMEWA

Telah beredarnya undangan jumpa pers dalam bentuk PDF berkop Ratna Sarumpaet Crisis Center (RSCC) di ruang kerja anggota Fraksi Partai Golkar DPR itu terkait Ruben PS Marey yang konon menjadi korban pemblokiran rekening akibat kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani membuat Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun merasa menjadi sasaran hoaks.

Misbakhun menegaskan, dirinya tak pernah berhubungan dengan RSCC dalam bentuk apa pun.
“Bahkan saya tidak tahu ada lembaga itu (RSCC, red),” ujarnya melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu (16/9).

Legislator yang diketahui getol mendukung Presiden Jokowi itu menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membuat kesepakatan dengan RSCC untuk memfasilitasi undangan jumpa pers di ruang kerjanya besok (17/9).

Bahkan, Misbakhun sama sekali tak tahu subtansi masalah kasus pembekuan rekening yang disebutkan milik Ruben S Marey S.Sos dan kawan-kawan sebagaimana tertulis dalam undangan RSCC.

“Saya tidak pernah tahu, Mendengar pun tidak karena sebagai anggota DPR RI juga tidak pernah menerima pengaduan soal masalah tersebut,” tegasnya.

Oleh karena itu Misbakhun meminta wartawan yang menerima undangan itu agar mengabaikannya. Sebab, isinya benar-benar hoaks.

“Untuk itu saya meminta kepada seluruh rekan-rekan wartawan yang sudah terlanjur menerima undangan peliputan tersebut untuk mengabaikannya karena tidak ada agenda penggunaan ruang kerja saya di DPR untuk kepentingan jumpa pers tentang masalah itu,” pungkasnya.

Sumber : akurat.co

Kamis, 13 September 2018

Misbakhun: Tudingan Andi Arief Tanpa Bukti


Dalam artikel yang ditulis pendiri Asia Sentinel, John Berthelsen, termuat cuplikan hasil investigasi pencucian uang di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono (SBY) oleh Bank Century.

Misbakhun menegaskan, John Berthelsen dalam rekam jejaknya tidak hanya menulis soal skandal Century, karena dia fokus mencermati skandal-skandal besar di negara lain.

Pria kelahiran Pasuruan ini mengaku dirinya tak punya kuasa menggerakkan media asing seperti yang dituduhkan Andi. “Memangnya saya ini siapa kok sampai dianggap bisa menggerakkan media asing untuk menulis soal Century,”.

Politikus asal Golkar Mukhammad Misbakhun ini membantah tudingan yang disematkan kepadanya oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief yang menyebutkan dirinya dibalik artikel di situs media daring Asia Sentinel.

Soal tuduhan yang disampaikan silakan tanya ke Mas Andi Arief lagi. Kan dia yang melempar isu itu. Silahkan dia yang membuktikan. Selama ini kan dia sukanya menuduh tanpa bukti. Bicara soal Jenderal Kardus, bicara soal mahar politik semua isu yang dia lemparkan lenyap begitu saja tanpa bukti,” kata Misbakhun dalam keterangan yang diterima AKURAT.CO, Kamis (13/9).

Perihal tulisan di Asia Sentinel itu juga tidak sepenuhnya baru, karena sudah menjadi temuan audit investigasi BPK dan Pansus Angket DPR 2009-2014. Semua juga sudah terpublikasi,” tambahnya.

Soal mengkaitkan kasus Century dengan dirinya, Misbakhun menegaskan sudah jelas ia sama sekali tidak terkait dengan kasus Century sesuai hasil putusan pada tingkat  Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung.

"Saya bebas murni pada tahun 2012. Di putusan PK tersebut, sangat jelas dibatalkan semua putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Kasasi sehingga semua putusan yang menghukum saya dibatalkan dan nama baik saya sudah direhabilitasi lewat putusan pengadilan tingkat PK tersebut," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyerang politikus Golkar M Misbakhun. Menurut dia, anggota DPR RI itu di belakang berita media asing, Asia Sentinel, mengenai skandal Bank Century dan kaitannya dengan rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Lewat Twitter, Andi meminta publik menanyakan soal skandal Century kepada Misbakhun. Pasalnya, menurut dia, bekas politikus PKS itu adalah bagian dari skandal tersebut.

"Kasus century diulang-ulang. Tanya sama mantan napi kasus century Misbakhun yang paham soal century, karena dia dan perusahaannya yang menjadi pelaku," kata Andi dalam akun Twitternya, @AndiArief.

Sumber : akurat.co
Editor    : Yudis